Minggu, 16 Maret 2008

Judi,Rashid, Bodhe, dan Poci

mereka itu teman khayalanku.
bukan, mereka bukan lawan jenis ku.
mereka temanku yang tidak memiliki jenis rupa,bentuk dan kelamin yang dapat dikelompokan.

mereka istimewa untuk ku.
bukan, mereka bukan seseorang yang kau kenal.
mereka temanku yang sama pintarnya, sama manisnya, dan pandai bercerita.

Judi.
dia selalu bercerita tentang sesuatu yang bukan tentang dirinya.
dia senang bercerita tentang blueberry, tentang foto, tentang sore dan tentang weker dikamarnya yang bunyi detiknya bisa kudengar lewat telepon.
dia selalu tertawa, dia menyukai makanan lebih dari siapapun orang yang aku kenal.
dia tau setiap sudut dikota ini yang menyajikan makanan enak.
dia sedang sakit saat ini, karena makanan yang dia makan tidak sehat.
aneh.

Rashid.

dia selalu bercerita tentang warna, lagu, dan malam.

dia selalu ingin tau banyak hal, haus akan sesuatu yang baru.
dia sangat sensitif, dia bisa menjadi seseorang yang memiliki banyak wajah.
dia selalu tersenyum dan mengucap syukur.perkataannya selalu manis
dia juga seorang penyayang.
tapi dia mudah terluka. dia mudah menangis.
dia sedang bermain dengan mainan barunya saat ini.tapi dia masih bingung apakah dia menyukai mainan barunya atau tidak.
bingung.

Bodhe.

dia selalu bercerita tentang kesukaannya bermain bola.

dia selalu berkata baik. nama Tuhan selalu ada dalam perkataannya.
dia seperti anak kecil yang kuajak main ke toko permen.
dia ingin permen cokelat, dia ingin karamel, dia ingin permen karet.banyak keinginannya.
ketika aku memintanya untuk memilih. dia kebingungan dan akhirnya pergi ke toko mainan.
dia tidak menginginkan permen lagi.
dilema.

Poci.
dia selalu bercerita tentang dirinya sendiri dan sedikit bertanya tentang aku.

Tuhan memberkatinya dengan memberikannya otak yang cemerlang.
semua sel di otaknya saling berhubungan.tapi tidak dengan hatinya.
hatinya selalu untuk dirinya, dan tidak dia bagi-bagi.
dia menyimpannya sendiri dan menganggap semua orang akan merebut hatinya.
dia berpindah-pindah tempat, bertemu dengan banyak orang tapi dia sendiri.
dia meyakinkan hatinya kalau kesendirian itu mungkin yang terbaik.
tapi disisi lain, dia menginginkan kebersamaan.
egois.

Judi,Rashid,Bodhe dan Poci.
Tidak, aku tidak akan memanggil kalian untuk bermain bersamaku saat ini.
Sekarang, aku hanya ingin melihatmu berlari kesana kemari menikamati luas dunia ini.
Menyenangkan dan menyakitkan mendengar tawa dan tepuk tangan kalian.

Judi, kau tidak perlu selalu merasakan euforia itu.
perasaan hangat yang dulu kau rasakan, kini telah mengkristal dihatiku.
Rashid, kau tidak sedang sendirian saat ini
perasaan hampa yang sekarang kau rasakan hanya sementara.
Bodhe, kau tidak perlu bermanis-manis kalau kau sedang merasakan pahit hari ini.
esok akan ku beri kau seikat tali untuk mengikat hatimu menjadi kuat.
Poci, kau tidak selalu hebat.
ada saatnya kau perlu mendengarkan apa kata hatimu, dan lakukanlah.

Saat ini aku ingin tidur.
Cukup aku bermain bersama kalian hari ini.
Lelah rasanya selalu mengikuti kalian.
Langkah-langkah yang kalian buat terlalu pendek atau bahkan terlalu cepat untuk aku ikuti.
Aku akan duduk disini, dan menunggu salah satu dari kalian menemaniku.
Dan kalian akan mulai bercerita tentang perjalanan kalian kepadaku.
Dan aku ada didalamnya.

Selamat malam.

Tidak ada komentar: