Sabtu, 26 Juli 2008

Pamit

BLOG INI SUDAH DISEGEL

KARENA PEMILIK TIDAK MAMPU MEMBAYAR SEWA
PEMILIK BLOG TELAH PINDAH KE

DENGAN CONTENT YANG SEDIKIT BERUBAH, JANJI YANG DIPERBAHARUI, DAN AIR
MATA YANG TELAH BERUBAH MENJADI TAWA.
MAAF UNTUK KETIDAKNYAMANANNYA

Pamit2008

TERJUAL

Blog ini sudah terjual terhitung pertengahan bulan Juli

Senin, 14 Juli 2008

Masuk Angin

Kepalaku masih menengadah
Tadi sore, Seseorang berkata tentang indahnya langit yang bermandikan cahaya bintang
Maka disinilah aku,
membuktikan kata-kata itu

Langit menghias tubuhnya malam ini dengan banyak taburan bintang
Terang, berkilauan dan menenangkan
Entah berkelap kelip seperti di lagu
Atau tetap sama bercahaya seperti matahari.

Sebentuk bulan sedang dalam perjalanan menjadi purnama
ikut juga ada didalamnya
Cahaya putih masih terlihat pucat
Kontras dengan jubah Sang Langit yang berwarna pekat

Bertapa Sang Maha Baik
Menciptakan Semua ini begitu sempurna

Tubuhku mulai menggigil
Angin mulai menusu-nusuk jahil dipemukaan kulitku
Mereka mengingatkanku untuk segera berlalu
dan masuk kedalam kamarku

Tenaga ku nyarus habis di hari ini
Aku perlu tidur nyenyak untuk mengisi tanki tenaga menjadi penuh lagi
Aku perlu doa untuk membuatku merasa tenang ditidurku

Aku akan kembali esok pagi
Sesungguhnya Allah berfirman,
"Aku akan mengikuti prasangka hamba-Ku
dan Aku akan senantiasa menyertainya apabila berdoa kepada-Ku"

(Simpel nya mungkin gini : Kalau kita berpikir gagal, kita pasti akan gagal, kalau kita berpikir kita bisa, pasti kita akan bisa. Semua hal yang terjadi pada diri kita, tentunya hasil dari pemikiran kita yang dituangkan dalam perbuatan.
Mungkin ada baiknya kita belajar untuk lebih sering berpikir positif
Belajar untuk berprasangka baik tepatnya.
Kadang rasa tidak nyaman, rasa sakit, rasa malu menyelimuti hati ketika hasil yang kita dapat tidak sesuai dengan prasangka baik kita. Tapi itu akan berlalu perlahan-lahan.
Tapi tidak ada salahnya untuk mengisi hati ini dengan sesuatu yang baik, yang dapat menenangkan hati
Berprasangka baik untuk banyak hal ternyata telah seperti memberikan makanan yang sehat dan bergizi untuk hati saya)

Alhamdulilah

Hari Pertama Azka



Hari Senin
Semangat menghadapi hari ini
Sepatu baru berwarna hitam licin
Lengkap dengan kaus kaki berwarna biru
Buku licin bergambar Naruto
Pensil mekanik, penghapus hitam
Sudah siap di kotak pensil

Bangun lebih pagi dari biasanya
Ada sedikit ritual mengangkat jambul rambut dengan sisir ibu
Kemudian duduk manis di meja makan
Harum telor ceplok menyeruak diruang makan
Ini menu sarapan pagi di hari pertama sekolah

Ada apa disekolah nanti
Seperti apa rupa kawan-kawanku
Menyenangkan kah guru-guru yang akan mengajariku
Seberapa luas halaman sekolah untuk kupakai bermain bola

Hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah seragam merah putih
Konon kawan-kawanku akan lebih banyak daripada sekolah yang kemarin
Kata Ninin, sekolahnya lebih besar
Kawanku akan lebih banyak
Halaman untuk bermain bola akan lebih luas

Aku akan belajar banyak hal
Hal yang selama ini tidak aku dapat di rumah

Hari ini hari pertama aku masuk sekolah
Membayangkannya,
Membuatku selalu ingin pipis
Membuatku ingin selalu didekat Ninin
Tapi aku juga sudah tidak sabar,
Apa yang akan aku dapat nantinya diujung hari

(Hari Pertama Azka, keponakan tersayang, masuk Sekolah Dasar)

Minggu, 13 Juli 2008

Another Sundae(y)

Bangun Siang
(Radio On)
Buka Jendela lebar
Posisi Awal
Melamun
Ritual yang tidak disengaja sudah terbentuk sejak lama
Setiap hari Minggu
Hari ini tidak ada sarapan yang terburu-buru
Lapar bisa ditunda sampai dengan waktu yang tidak ditentukan
Atau sengaja digabung dengan makan siang
Hari ini bisa baca koran dari halaman depan sampai dengan belakang
Mulai dari headline sampai iklan biro jodoh dilahap habis
Atau liat-liat iklan berwarna warni sehalaman penuh
Hari ini bisa menikmati matahari sambil menjemur baju
Merapihkan rak buku sambil menikmati angin yang masuk lewat jendela kamar
Menyusun lagi cd-cd sambil bersiul (saya bersiul..senangnya..)
Hari ini berarti saya bisa lebih menikmati setiap pesan-pesan pendek dari sang Aji yang masuk ke telepon genggam saya
Hari ini berarti saya bisa lebih menikmati kegiatan memberi minum untuk tumbuhan yang ada di halaman belakang
Hari ini berarti saya bisa lebih menikmati pemandangan ketika ibu sedang duduk didepan cermin dikamar saya
Hari ini berarti saya bisa lebih bersyukur.
Hidup saya indah
Terimakasih Tuhan untuk hari Minggu ini
Terimkasih untuk kesempatan menikmatinya.
Alhamdulilah

Kamis, 03 Juli 2008

aji

Cahaya terang dilangit mengiringi kepergiannya
Di Pagi hari yang anginnya menusuk sampai kedalam hatimu
Ketika sarapan masih kau kunyah,
Ketika jalanan masih hiruk pikuk,
Dia terhempas
Hanya sedikit yang ia tanam di halaman sempit
yang kau sebut hati
Banyak senyum yang ia sebar di langit luas
yang kau sebut asa
Kepergiannya melesat secepat kedipan mata ketika debu halus
menembus kedalamnya
Matamu tidak lagi mengeluarkan air mata
Kau tidak menggaruk keras matamu, sehingga
debu yang masuk itu perlahan akan keluar lagi
Sebentar lagi kau akan kembali bernyanyi,
Menyadari kehadirannya sebagai angin yang menyanjungmu
Menyadari kehadirannya sebagai angin yang berhembus pelan ditelingamu
Menyadari kehadirannya sebagai pelangi yang kau puja di sore hari,
dan sebagai
germis di pagi hari yang membuatmu bersorak melihatnya
Pergilah..
Ceritakanlah indah perjalananmu kepada yang lainnya
Aku akan disini,
Menikmati janji yang telah usang
Yang pernah kau ucapkan kepadaku
Walau hanya sekali lalu

Selasa, 24 Juni 2008

Rak 2 (Have Fun)


The Library of Mind mengadakan tour, mengunjungi beberapa tempat dibawah ini
(ini bukan merupakan pilihan, tapi merupakan rangkaian yang harus anda ikuti dari awal sampai akhir)

RumahInda
Didalamnya terdapat beberapa ruangan yang besar, dengan langit-langit tinggi, dengan jendela besar yang selalu meniupkan angina sejuk, keramik berwarna orange hangat, dan wangi kopi panas dan kue jahe disetiap sudutnya.
Silahkan masuk, pertama-tama, anda akan menemui :

Museum Cermin
Didalamnya terdapat cermin besar yang dipercaya akan memantulkan bayangan dari isi hati setiap orang yang bercermin dihadapannya. Cermin yang dapat menelanjangi dirimu sendiri, Cermin yang memantulkan bayangan bertapa polos, naïf, dan ketidaktahuanmu akan keindahan dunia. Cermin ini akan memberikan sisi lain dari dirimu yang haus akan kebahagiaan sesungguhnya.

The Chamber of Glasses
Didalamnya ada kacamata yang bisa kamu pakai untuk melihat dan memandang dunia dari banyak sudut pandang. Dengan bantuannya, kamu akan menemukan bahwa dunia akan lebih indah ketika memiliki banyak perbedaan dan berdamai dengan perbedaan tersebut, bukan dengan memakasakan sebuah kesamaan tanpa menyadari bahwa dengan adanya perbedaan kita akan menjadi seseorang dengan kekayaan batin yang luar biasa.
Kacamata ini akan memberikan suatu buah kesabaran untuk dirimu yang belajar ikhlas menjalaninya.

The Corner of The Heart
Diruangan paling sudut, terdapat meja bundar besar yang diatasnya kamu akan menemukan gramofon, sebuah piringan hitam, dan sebuah headphone. Perpaduan sempurna untuk mendengarkan sebuah kisah yang akan menambah luasnya lapangan hatimu, menembus kedalam rahasia hatimu, dan akhirnya akan membuat hatimu menjadi hangat karenanya. Karena suasana hati akan sangat mudah dipengaruhi oleh nada-nada yang beralun dibelakangnya.
Lagu-lagu ini akan membuatmu mempercayai bahwa hatimu setia kepada otakmu.

Kolam Ikan
Berisi ikan-ikan kecil berwarna-warni, yang saling berlompatan, menunggu kamu untuk ditepi kolam dan berbicara dengan mereka. Mereka akan berbagi kebahagiaan denganmu ketika kamu menyimpan logika, rasio atau semua hal yang berhubungan dengan otakmu. Mereka akan menunggumu berbiacara dengan hatimu, dengan emosimu. Karena dengan itulah kamu akan dapat mendengarkan bahasa yang tidak dapat kamu dengarkan dengan logika,nalar atau rasio. Dan bahasa itu akan membantumu untuk lebih santai dalam menikmati hidup.

Sebenarnya masih banyak ruangan lainnya yang akan saya ajak kamu semua dalam tour ini, tapi terlalu panjang untuk dijabarkan disini.
Saya sudah membuat sebuah peta kecil, yang berisi denah RumahInda dan sedikit keterangan mengenai ruangan-ruangan yang ada didalamnya, yang kesemuanya berisi 10 ruangan.
Tour diadakan setiap kamu menginginkannya, hanya saja kami menentukan waktunya. Tour sesi I dimulai pukul 16.00 sampai dengan 18.30.
Setelah break untuk berbagi cerita dengan Yang Kuasa, kemudian bila kamu mau, kamu bisa meminta kami untuk menyajikan segelas kopi hitam dan kue jahe panas.
Tour sesi II akan dimulai pukul 18.45 sampai dengan selesai.
Tour ini tidak ditarik biaya, kamu hanya perlu membawa sebuah senyuman yang tulus.
Diakhir Tour, kamu tidak akan mendapatkan sesuatu yang esensial, hanya sebuah pengalaman berbagi saja yang rasanya semakin langka untuk ditemukan.

Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan kirim pesan singkat melalui nomor 081917547442, kami akan bantu kamu menyusun jadwal tour sesuai dengan waktu kamu.
Enjoy!

Minggu, 15 Juni 2008

The Library of Mind

Rak 1

Selamat datang di The Library of Mind
Perpustakaan mini yang didalamnya ada rak-rak sederhana tentang kesabaran, doa, harapan dan optimisme akan kebahagiaan. Rak kecil yang berisi senyum tulus, perbuatan baik, kasih sayang, keberanian dan keinginan untuk bahagia.
Tidak banyak yang bisa kamu bawa dari perpustakaan mini ini, saya ingin pada akhir perjalanan di perpustakaan ini akan meninggalkan senyum di wajah yang akan saya simpan di kotak harta karun.

The Library of Mind membawa misi
Sebuah perjuangan kecil dalam batin dan keseharian saya dalam menjalani hidup.
Saya sebut perjuangan kecil, karena mungkin untuk saya hal-hal yang akan saya tulis disini merupakan hal yang bisa jadi seperti partikel debu untuk kamu semua, tapi partikel tersebut merupakan bola salju yang semakin besar untuk saya.
Misi yang diawali dari sebuah ayat dalam kitab suci,


Maka Allah ilhamkan kepada jiwa
Keburukan dan kebaikannya.
Sungguh berbahgia
Orang yang mengembangkan kebaikannya
QS Al-Syams (91) : 8-9

Saya diingatkan pada banyak peristiwa yang terjadi dalam kehidupan saya dalam beberapa tahun kebelakang, yang telah merubah jalan, pandangan dan sikap saya dalam menjalani hidup. Peristiwa yang telah memberi saya banyak pengalaman, membiarkan batin saya menjadi kaya, dan rangkaian peristiwa yang menjadikan saya belajar dari kesalahan yang telah saya lakukan. Bukan berarti kedepannya saya tidak akan melakukan hal yang sama secara tidak disadari, tapi mungkin pengalaman itu akan mengajarkan saya bagaimana untuk menerima, berbesar hati dan berdamai dengan diri sendiri.

The Library of Mind membawa konten kebahagiaan untuk dibagikan
Jangan bayangkan kebahagiaan yang membuat anda tiba-tiba menjadi kaya, kebahagiaan yang ada adalah hal yang kecil yang terkadang luput dari perhatian kita. Seperti senyum yang tulus yang bisa dinikmati kapan saja, kenikmatan mandi air hangat ketika tubuh kelelahan, doa-doa yang yang disampaikan kepada Tuhan, tumbuhan yang saya rawat mulai berbunga, keinginan untuk menyebar spirit kepada rekan kerja, kumpulan lagu yang membawa pikiran dan perasaan menjadi tenang atau hanya segelas air yang bisa menghilangkan rasa dahaga.
Hampir setiap hari, saat saya berangkat kerja, saya sering berpapasan dengan seorang bapak tua, yang mendorong gerobak sampah. Tidak ada yang istimewa dari kehadirannya. Hanya sesosok tua, yang mengais tempat sampah yang mungkin menjadi awal roda kehidupannya. Ketika saya perhatikan, bapak tua tadi menoleh, kepalanya mengangguk dan memberikan senyum yang paling tulus yang pernah saya dapatkan dari orang asing.
Semenjak dari situ, saya selalu menanti kehadirannya setiap pagi. Senyumnya membuat saya mempercayai adanya kekuatan yang membuka jendela hati saya lebar-lebar dan angin kebahagiaan berhembus kencang kedalamnya. Membuat saya makin percaya bahwa setiap manusia memiliki hak untuk bahagia dan menikmati hidup apa adanya dengan yang ia miliki saat ini

The Library of Mind menuju Pursuit of Happiness
Ketika saya memutuskan untuk hidup lebih bahagia, lebih ringan menjalani kehidupan ini, seluruh komponen didalam tubuh saya sepertinya mengamini keputusan tersebut.
Sedikit demi sedikit, mereka melakukan perubahan, terutama perubahan di hati.
Mereka bekerja sama untuk membuat langkah saya menjadi ringan, hati saya menjadi lebih mudah untuk tersenyum, menjadi luas dan siap untuk diisi dengan hal-hal yang menyenangkan. Mereka menghidupkan lagi sumur-sumur yang dulu sering meletupkan kehangatan di hati, meraka membangunkan lagi tawon-tawon kecil yang ada di hati saya yang sering menggelitik semua rasa kebaikan dan rasa cinta yang siap saya bagikan kepada siapa saja.
Dari rasa bahagia tersebut, mucul rasa syukur yang luar biasa kepada Allah SWT.
Rasa syukur yang saya pahami, tanpa perlu saya banding-bandingkan, rasa syukur untuk hal-hal yang telah terjadi dalam kehidupan saya. Saya masih belajar untuk tidak lagi menyesali atas semua yang terjadi dalam kehidupan saya sebelumnya.
Saya akan terus belajar untuk selalu bersyukur dan bersabar. Mungkin dua sikap ini yang akan membuat saya lebih bahagia
Insya allah

"...Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat
kepadamu.."
(Q.S. Ibrahim 14 :7)

Kamis, 12 Juni 2008

AM & PM



Kebahagiaan dimulai ketika kepala menengadah menatap langit biru diPagi hari
Hamparan luas yang mengizinkan hanya awan untuk ada didalamnya
Membentuk sebuah senyuman yang kehadirannya akan membuatmu selalu bersyukur atas waktu yang membiarkanmu menikmatinya.
Perlahan angin menembus awan, meniup perlahan dan menghantarkan rasa sejuk
Hembusan yang akan membiarkan senyum itu bertahan, dan dibagikan kepada orang-orang yang berlalu didepannya.
Berbagi rasa bahagia yang kehadirannya tak terduga
Berbagi rasa bahagia yang timbul karena rasa bersyukur untuk waktu yang telah diberikan untuk sekali lagi menikmati pagi.
Pagi membiarkannya melihat kesibukan penghuni bumi,
Segala rupa, bentuk dan perilaku yang membuatnya tersenyum
Bertapa sibuknya mereka semua di pagi yang bermentari.
Saling menatap, menilai dan menyimpannya dalam kehangatan pikiran
Pagi membiarkannya terlibat dalam kesibukan,
Ritual yang berulang dilakukannya, dan membuatnya sekali lagi mengucap syukur
Doa yang dilambungkan menuju Sang Khalik untuk tetap membiarkannya menikmati pagi ini.
Pagi,
Langkah pertama yang akan menuntunnya menuju kebahagiaan lainnya
Awal lamunan tentang apa yang akan terjadi setelah matahari meninggi
Kebahagiaan kembali membuncah ketika matahari merubah tubuh menjadi jingga.
Keteduhan hadir dari paras setiap penguhi bumi.
Kehangatan dan kelelahan menjadikannya ramuan yang sempurna untuk menikmati sisa hari
Awan,Angin dan Langit saling berlomba membantuk wujud, mewarnai tubuh dan membentuk siluet yang indah atas bantuan matahari
Membiarkan matanya menjadi terbelalak, lidah berdecak, dan hati, sekali lagi bersyukur
Menghadirkan letupan letupan kecil didalam rongga hati
Dan dihadirkan dalam bentuk senyuman yang hadir dengan tulus
Ketika cahaya matahari menyelinap diantara dedaunan, menjadikannya berwarna keemasan
Ketika angin telah melewati hari yang panjang, menjadikannya udara yang membuatmu bisa bernapas lebih panjang
dan langitpun bersiap menutup tirai keemasannya, membuat bumi menjadi biru dan hitam kemudian
Sore Hari,
Pemberhentian pertama dari langkah menuju kebahagiaan yang sempurna
Akhir perjalanan di eposide hidup yang membuatnya bahagia
Dan menutupnya dengan Doa.

(Untuk seseorang yang mencintai Pagi & Sore..dan berbagi cintanya dengannya)

Kamis, 05 Juni 2008

Peri Bontel & Tuan Murakami

Peri Bontel meneruskan langkahnya.
Tiba-tiba pantai ini menjadi tempat yang luas, jalan yang tak berujung.
Langit masih berwarna keemasan.
Neptunus sedang tertidur, kelelahan mengikuti langkah Peri Bontel
Semakin berat dirasa punggunngnya menanggung beban ransel itu
Boomerangnya belum juga kembali, dan hullahoop sedang enggan untuk berputar.

Tiba-tiba dari kejauhan ada Peri yang berlari-lari menuju kearahnya.
Peri Bontel kebingungan,
Apakah dia mencariku? Bisik peri bontel, pada bontel-bontel kecil dihatinya.
Semakin mendekat, wajah peri kurus yang menggunakan celana pendek itu menghampirinya.
Wajahnya memerah karena kepanasan, matanya hilang dibalik kerang cokelat transparan yang menempel diwajahnya dan rambut hitam yang panjang menyentuh pasir pantai.
Peri yang unik. Pikir Peri Bontel
“Peri Bonter?”
Peri Bontel menggelembungkan pipinya tanda aneh
“Kau Peri Bonter?”
Peri Bontel menggeleng
“Tapi Neptunus birang, jika ada peri kecir berjaran di tepi pantai, berarti dia peri bonter”
Peri Bontel menggaruk rambutnya. Ia tidak mengerti
“Beturkah kau Peri Bonter?”
Lalu sambil memilin-milin ekornya, Peri Bontel mulai bersuara
“Aku Bontel.Kau salah”
“Yaa..Kau Bonter”
Peri Bontel memicingkan matanya. Peri Ceking yang membingungkan
“BONTEL” teriak Peri Bontel kencang
Peri Ceking itu tertawa, dan Peri Bontel menatapnya tak percaya.
“Aku tau namamu seperti yang kau sebutkan tadi, tapi aku tidak bisa mengucapkan huruf akhir dinamamu”
“Kenapa?”
“Di tempat rarihku, tidak ada huruf itu”
Peri Bontel memandang Peri Ceking kagum.
Dia pasti dari sebuah Planet yang jauh denganku, pikir Peri Bontel
“Namamu siapa?”
“Murakami”
“Muratmarit?”
“Bukan, tapi Murakami”
Ah, nama yang baru terdengar buat Peri Bontel. Dia hampir melompat kegirangan mempunyai satu nama baru yang akan ia simpan dikotak nama kawan-kawannya.
“Namamu bagus, aku suka namamu”
Murakami bercerita tentang tempat asalnya dan mengapa ia terdampar di pantai ini. Peri Bontel menyukai kata-kata yang Murakami ucapkan. Semuanya terdengar baru ditelinganya, dan meskipun ada banyak kata-kata yang tidak ia mengerti ketika Murakami mengatakannya, Peri Bontel tetap mengangguk-anggukan kepalanya dengan semangat.
“Jadi Tuan Murakami sedang mencari ujung pelangi yang akan menyambungkannya ke rumah Tuan?”
Murakami mengangguk.
Peri Bontel berpikir keras, belum pernah selama ini ia melihat ujung pelangi. Seperti apa wujudnya pun ia tidak tau.
“Neptunus bilang,Peri Bonter adalah Peri yang memiriki pantai ini”
Peri Bontel tersipu-sipu. Pantai ini suakanya. Biasanya para peri menyukai pantai dengan pasir berwarna putih dengan ombak yang tenang, tapi Peri Bontel lebih menyukai pantai yang memiliki ombak yang saling berkejaran dengan cepat dan pasir yang berwarna hijau.
Sambil melihat kearah langit, mengharapkan ujung dari pelangi, Tuan Murakami mengeluarkan sebuah kotak kayu dari saku celananya. Ketika kotak itu dibuka, terlihat sinar terang yang sangat bergemerlapan
“Apa itu?” Tanya Bontel
Murakami menjelaskan bahwa itu adalah potongan matahari yang ia simpan. Murakami memerlukannya ketika ia merasa sedih dan hatinya terasa dingin. Kemudian Murakami memotong matahari itu sedikit, dan memasukannya kedalam mulut dan mulai mengunyahnya.
“Tuan memakan Matahari?”
Murakami mengiayakan pertanyaan Bontel dengan tersenyum.
Bontel kembali menggelembungkan pipinya
“Tuan Murakami adalah Peri yang aneh yang pernah Bontel temui.Selama ini orang-orang yang selalu mengatakan kalau Bontel anak yang aneh, ternyata Tuan pun sama anehnya dengan Bontel”
Tuan Murakami tertawa. Sambil terus berjalan dan mengunyah matahari, Murakami berkata “Kebeturan aku menyukai peri yang aneh” Bontel terdiam “Peri-peri yang kerihatan normar dan menjarani hidup dengan normar-mereka adalah orang-orang yang harus kita waspadai”
Bontel merasa bahwa Tuan Murakami adalah Peri yang pintar, mungkin karena dia banyak memakan matahari.
“Tuan Murakami sangat pandai, Bontel senang”
Murakami tertawa keras. “Ini bukan tentang kepandaian. Aku tidak sepandai itu, aku hanya memiriki pemikiran sendiri.Itulah sebabnya orang-orang tidak menyukaiku. Mereka menganggap aku seraru mempermasarahkan har-har yang sebaiknya dibiarkan saja. Jika kau terraru memikirkan har-har yang remeh, orang-orang enggan untuk berurusan denganmu”.
Bontel mengangkat alisnya. Bontel tidak mengerti perkataan Tuan Murakami, tapi apapun artinya, pastilah yang Tuan Murakami adalah sesuatu yang hebat.
Tiba-tiba Bontel melihat sesuatu yang melambai-lambai diujung langit sore. Terlihat seperti ekor kecil yang memanjang sampai kearah langit tinggi.”Tuan Murakami, itukah ujung pelangi yang kau cari?itukah ujung pelangi”
Murakami menengadah melihat kearah yang Peri Bontel tunjukan.Murakami tersenyum senang.”Itu yang aku cari selama ini, itu ujung Perangi yang aku cari serama ini. Ujung perangi yang akan membawaku purang, dan bertemu dengan semua Peri di tempat asalku”
Sambil menemani Tuan Murakami berjalan bergegas menuju ujung Pelangi itu, Peri Bontel merasa hatinya ditusuk-tusuk lagi. Ia seperti baru saja menemukan teman baru yang menyenangkan, tapi semuanya harus diakhiri dengan cepat.
“Aku tidak tau bagaimana harus berterimakasih atas segara bantuan mu” Ujar Murakami. “Aku akan mendoakan segara har yang baik untukmu”
Peri Bontel akhirnya tersenyum, tak apa baginya kesedihan karena kepergian Tuan Murakami, asal dia pernah memberi sesuatu yang berarti untuk kawannya.
“Mudah-mudahan doa mu terkabul” kata Peri Bontel sambil tertawa riang
Sebelum Murakami naik ke ujung pelangi, dia mengeluarkan sepotong kayu yang berwarna kuning dari sakunya dan memberikannya kepada Peri Bontel. “Ambillah bongkahan ini. Anggap saja sebagai hadiah perpisahan dan ucapan terimakasih telah menemaniku mencari ujung pelangi. Aku harap ini bisa bermanfaat untuk mu”
“Terimakasih banyak” Kata Peri Bontel, lalu dengan hati-hati menyimpannya dalam ranselnya. Peri Bontel tidak tau apakah fungsi dari kayu itu, dan juga tidak tahu bagaimana cara mengggunakan kayu itu, tapi ia pikir jauh lebih sopan bila ia menerima pemberian itu.
Tuan Murakami melambaikan tangannya, dan akhirnya hilang dibalik awan. Peri Bontel terus melambaikan tangannya kearah awan yang membawa Tuan Murakami berkumpul lagi dengan kawan-kawannya. Setelah tangannya terasa pegal, Peri Bontel kembali berjalan menyusuri pantai.
“Pelangipun memiliki ujung, kalau begitu sama halnya dengan pantai ini” pikir Peri Bontel. “Begitu juga dengan hidupku, pasti akan berujung”
Ketika berjalan lagi, Peri Bontel merasa punggungnya basah, tapi bukan oleh keringat. Peri tidak berkeringat.Ketika Peri Bontel,menyentuh dan menciumnya, itu seperti cairan kental yang berwarna merah dan berbau amis.
“Punggungmu mulai berdarah, tel”
Kepala Neptunus tepat berada dibelakang Peri Bontel. Tepat dipunggung Peri Bontel yang berdarah.
“Bontel takut ,nus”
“Unus tau”
“Temani Bontel terus ya nus”
Neptunus mengelus rambut Peri Bontel “Tapi suatu ketika ada waktunya Bontel harus pergi sendiri, Unus tidak bisa temani Bontel lagi”
Peri Bontel menyadari, jika pada akhirnya dia harus sendiri mengatasi masalahnya, tanpa bantuan siapapun. Dewa sekuat,sehebat dan sebesar Neptunus pun tidak mampu membantu makhluk selemah,serapuh dan sekecil Peri Bontel. Dirinya sendirilah yang paling bisa diandalkan
Dari punggungnya menetes cairan merah berbau amis itu lagi dan mulai terasa sakit.
Ada apa dengan sayapmu, tel?

Selasa, 03 Juni 2008

Peri Bontel & Neptunus

Peri Bontel sedang berjalan ditepi pantai.
Hatinya biru.
Padahal langit sedang berwarna kuning keemasan.

Ditangan kirinya, Peri Bontel membawa boomerang bergambar kanggoroo
Peri Bontel menyukai sesuatu yang pergi akan kembali lagi.
Ditangan kanannya, Peri Bontel membawa Hulahoop
Peri Bontel menyukai perkerjaan yang berulang-ulang disatu tempat

Dari tas yang ia gendong, sepertinya Peri Bontel akan pergi jauh.
Tas yang ia bawa besar sekali sampai sayapnya tak terlihat

Ketika ia sedang berjalan menunduk,
Peri Bontel tidak menyukai berpapasan dengan orang lain
Dewa Neptunus memanggilnya dari Laut.
"tel, kemana sayapmu akan membawamu kali ini?"

Peri Bontel memandang Laut Luas,
Dia mengenali Neptunus ketika mencari lingkaran hallo didasar laut yang tertinggal ketika ia mencari mutiara
Meskipun dia mendengar perkataan Neptunus, Peri Bontel tidak bisa melihatnya
Maka ia hanya menggeleng pelan dan kembali menduduk.

Neptunus keheranan.
Peri Bontel dikenal sebagai peri yang selalu berusaha tertawa ketika langit mendung
Selalu bernyanyi, ketika bumi basah oleh hujan
Selalu bertepuk tangan, ketika hatinya disinari matahari
Tapi kali ini Peri Bontel berlaku tidak seperti biasanya.

Peri Bontel terus berjalan, dan Neptunus mengikutinya
Sesekali Neptunus meniup pelan rambut Peri Bontel
Biasanya Peri Bontel akan berpura-pura memasang muka kesal, lalu menggerutu karena Neptunus telah mengacaukan rambut keritingnya yang sulit untuk rapi itu
Tapi kali ini Peri Bontel hanya tersenyum sedkit, kemudian kembali murung.

"Bontel mau pergi, nus"
"Kemana?"
"Bontel Ga Tau"
"Kenapa?"
Lalu tanpa menjawab, Peri Bontel melepaskan ranselnya
"Lihat, nus"
Lalu Neptunus melihat bagian punggung Peri Bontel
Mulut Neptunus menganga lebar, kaget dengan apa yang ia lihat.
"Apa yang terjadi?"
"Bontel Ga Tau"
Neptunus kebingungan
"Mau cerita?"
Bontel Menggeleng
"Kenapa?"
"Bontel Ga Mau"
Neptunus Bingung
Bontel semakin Murung
"Bontel mau Unus bantu?"
Bontel Mengangguk
"Kalau gitu Bontel cerita ada apa"
"Nanti saja ceritanya"
Neptunus kembali bingung
"Memang apa yang terjadi 'tel?"
Bontel membalikkan tubuhnya yang kecil dan gempal itu, dalam banyangannya Neptunus adalah sosok yang besar, yang kepalanya ada di ujung langit dan kakinya ada di dasar laut.
Dengan jarinya yang sebesar pensil, Bontel mengomel.
"Dikepalamu hanya ada kata tanya ya, nus?"
"Sepanjang pantai ini, kamu hanya bertanya"
"Kenapa,Mengapa,kemana. Semua kata tanya"
Bontel memasang lagi ranselnya, berjalan bergegas, dengan harapan menjauhkan dirinya dari Neptunus.
Neptunus bingung.
Peri Yang Aneh.
Tapi Neptunus tetap akan menemani Peri Bontel memulai perjalanannya.
Neptunus menyayangi Peri Bontel seperti ia menyayangi rumput laut yang sering memijat kepalanya ketika ia mual oleh bau ikan yang amis
Karena, rasa sayang akan selalu mengizinkannya untuk memahami dan menerima hal-hal yang tidak biasa ia rasakan.
Kemana Peri Bontel akan pergi?

Nyatanya bukan Aku

Aku memalingkan wajahku,
Tamparan bertubi-tubi mengenai hati dan perasaanku.

Disaat aku tidak mengenal diriku sendiri,
mereka semua sibuk menebak-nebak, mengira-ngira,
menghipotesa dari setiap ucapan,tingkah laku
dari pemikiranku yang pendek, tingkah laku yang tidak mencerminkan usiaku
Selalu saja ada yang salah dengan diriku

Ada apa denganku?

Aku membiarkan diriku dicaci,
Aku tak berdaya ketika mereka menyeretku sampai ke sudut
Aku terlalu lemah untuk mengatakan tidak
Aku terlalu lelah memandang semua situasi ini

Apa salahku?

Mengapa dunia....
tidak membiarkan aku membentuk suaka ku sendiri?
tidak membiarkan aku bahagia dengan caraku?
....seolah-olah telah menyediakan kotak-kotak, dan aku harus memilih?
tidak menyayangi diriku apa adanya?

Mengapa aku harus menjadi seorang dengan identitas?
Mengapa aku?

Aku bukanlah seseorang dengan....
kaki yang bisa mencengkram kuat pijakannya
isi kepala dari daun-daun yang ringan berterbangan
tangan yang kuat untuk memecahkan kebekuan es
hati yang yang terbuat dari emas...

Aku mudah
....kecewa,
............tertawa.
....patah hati,
..untuk dicintai

Biarkanlah....
..waktu yang akan mendewasakanku
..angin yang akan membawaku pergi
..kaki ini melangkah kemanapun dia inginkan
..Hati ini memilih apapun yang aku mau..

Aku hanya akan menjadi diriku sendiri

Minggu, 01 Juni 2008


Aku ingin berhenti berpuisi,
Kata-katanya selalu membuat hatiku menjadi biru
Aku ingin berhenti berpuisi,
Kata-katanya acapkali membuat bibirku menjadi kelu
Aku ingin berhenti berpuisi,
Kata-katanya seringkali menusuk hatiku

Aku ingin menulis puisi,
karena dengan berpuisi, aku bisa menumpahkan isi hati yang tak mungkin kubagi
Aku ingin menulis puisi,
karena dengan berpuisi, aku ingin dunia memahamiku
Aku ingin menulis puisi,
kerana dengan berpuisi, aku akan membiarkan dunia menyentuhku.

Sunday Morning (Gak Penting)

Minggu pagi
Saya memiliki Ritual tanggal satu setiap bulannya. Ritual yang saya nikmati setaip saya melakukannya. Masuk ke inbox message, tekan options, pilih mark all, tekan select, lalu saya delete semua pesan singkat atau pesan gambar yang ada di inbox saya. Bulan ini ada 1112 pesan yang masuk, yang selama sebulan sengaja tidak saya hapus. Isinya macam-macam, ada undangan pernikahan kawan dekat, undangan pameran buku, sapaan dari kawan lama, pesan gambar beberapa ekor ikan kesayangan dari seorang kawan, doa-doa,penyemangat hari, keluhan, pernyataan perasaan atau hanya sebuah pesan untuk membeli jeruk dari ibu.
DELETE ALL
Saya siap menghadapi bulan ini tanpa dibayangi dengan sesuatu yang buruk yang terjadi dibulan kemarin.
Hari masih pagi.
Setelah kamar selesai dibereskan, setelah bunga-bunga sudah selesai disiram.
Belum ada keinginan untuk segera mandi, hari masih terlalu pagi meskipun matahari sudah terasa panas, dan sepatu yang tadi saya jemur sudah kering.
Sarapan dengan ikan makarel kalengan juga sudah sampai diperut saya, segelas air putih dalam mug kuning sudah saya habiskan.
Saya masih punya peer untuk menyelesaikan sebuah novel setebal 597 halaman. peer yang saya buat sendiri, seperti janji yang telah saya ikrarkan kepada diri saya sendiri untuk menyelesaikannya sesegera mungkin. Janjinya yang didasari keinginan kuat untuk tidak membeli buku yang baru kalau si 597 halaman tadi belum saya habiskan dengan semangat yang sama setiap saya mulai membacanya.
Ditemani satu cup yoghurt rasa strawberry, yang katanya bisa membantu melancarkan percernaan. Bukan, saya tidak memiliki masalah dengan pencernaan saya. Mereka lancar-lancar saja. Mereka datang setiap harinya dengan jadwal yang sama dan gejala yang tidak pernah berubah. Hanya saja, yoghurt itu yang ada di kulkas milik ibu. Dan rasanya mengingatkan saya pada permen coco rico (kokoriko) yang sering saya beli ketika saya masih SD.
Saya nyalakan radio tape (memang apa bedanya radio dengan tape?entah.) yang tulisan PHILIPS nya masih sangat berkilauan. Tentu, radio ini masih baru, saya beli dengan cicilan tanpa bunga selama 12bulan. Bukannya uang gaji saya tidak cukup untuk membeli secara kontan, tapi saya masih perlu uang tersebut dialokasikan untuk hal lainnya. Semalam si phiphi (panggilan kesayangan untuk radiotape cicilan tadi) menemani saya menghabiskan malam minggu menyaksikan film serial yang saya beli sorenya (si phiphi memiliki kemampuan untuk memutarkan gambar juga, bukan hanya suara). Tadinya saya mendengarkan lagu-lagu jazz (yang tidak saya mengerti alirannya) funk jazz,nu jazz, jazz lounge,atau entah apalagi namanya. Tapi lama-lama saya bosan, saya putar cd penyanyi wanita. Penyanyi asal Indonesia, tapi lagu-lagunya sebagian besar berbahasa inggris.mengapa ia tidak bernyayi dalam bahasa Indonesia ya?Apakah karena ia mengenal bahasa inggris lebih dulu sebelum bahasa Indonesia?padahal dari wajahnya saja dia sangat-sangat pahatan orang jawa.Ah, saya mau mendengarkan radio saja. Pindah-pindah saluran sampai akhirnya saya menemukan lagu yang say ingin dengarkan (jammie cullum sedang bernyanyi di radio itu) kepala saya ikut mengangguk-angguk mendengarkan lagunya. Sedikit ikut bersenandung, walaupun lebih tepatnya dikatakan menggumam, saya tidak pintar berbahasa inggris.
Saya kembali ke si 597 tadi. Di salah satu bab nya ada bagian yang saya sukai. Ketika membacanya, seakan saya ikut berelaksasi dengan si tokoh. Dan tidak ada salahnya untuk saya tuliskan disini, supaya ini bisa dijadikan adonan awal ketika kita semua ingin melamun. Begini sebagian tulisannya …
Bila tidak berawan, aku keluar dan menatap langit. Bintang-bintang itu tidak kelihatan menakutkan seperti sebelumnya, dan aku mulai merasa dekat dengan mereka. Setiap bintang memberikan cahayanya sendiri yang luar biasa. Aku menandai bintang-bintang tertentu sekaligus memperhatikan bagaimana berkelap-kelip dimalam hari. Sesekali mereka bersinar lebih terang untuk beberapa saat. Bulan juga bergantung di langit, pucat dan terang, dan jika aku mengamati lebih dekat lagi, aku seperti dapat melihat setiap celah yang ada. Aku tidak memikirkan apa-apa, hanya memandangi langit dan terpesona. Acapkali aku berbaring di lapangan terbuka berbentuk bulan dan membiarkan matahari menyinariku. Dengan mata tertutup rapat, aku menyerah padanya, telingaku terpusat pada angin yang bertiup melalui puncak-puncak pohon. Terbungkus keharuman hutan, aku mendengarkan kepakan sayap burung, hingga gemerisik pohon-pohon pakis. Aku bebas dari gravitasi dan mengambang – sedikit- dari tanah serta melayang di udara. Tentu saja aku tidak bisa terus begitu. Sekedar sensasi sesaat-aku membuka mata dan semuanya hilang. Tetap saja, hal itu merupakan pengalaman yang menyenangkan. Melayang di udara".

Hari semakin siang dan matahari semakin berada diatas puncak langit.Panasnya matahari membuat saya merindukan air dingin untuk membekukan tubuh dan otak saya.
Sudah cukup saya melamun hari ini.
Saya harus mandi dan menikmati hari

Senin, 19 Mei 2008

Datang, Memberikan tanya, dan Pergi

Seseorang datang atas nama cinta
Lengkap dengan segala keegoisan, keangkuhan, kesederhanaan dan idealisme yang membalut tubuhnya
Diiringi dengan keinginan untuk mencintai tanpa ada keinginan untuk tersakiti yang membasahi luka hatinya

Seseorang hidup bersama cinta
Yang membuatnya tumbuh,
berjalan, berlari dan merasakan terjatuh


Adalah dia yang yang mulai hidup dengan cinta,
belajar menjadi diri yang lebih menyayangi,
menjadikan senyuman bagian dari doanya


Adalah engkau yang menghadirkan segaris warna terang di kanvas hitam,
sekantung tepung halus diatas nampan,
dan sebait puisi yang kubuat ketika ku jatuh cinta di gelap malam kamarku


Kaulah pusat galaksi dari kumpulan ruh didalam tubuhmu,
Kau adalah sumber cahaya dari tiap kata yang terucap
dan engkau juga yang menjadikan semuanya tiada


Pergilah jika itu yang membuatmu bahagia,
Pergilah jika dengan pergi kau telah memberikan nafas pada ego mu
Pergilah jika denganku membuat semua yang kau yakini menjadi kembali tak ada artinya

Seseorang meninggalkan hari ini atas nama cinta
Meninggalkan riak kecil di hati seperti ketika kaki ini melangkah di atas pasir pantai
Tapi akhirnya jejaknya akan terhapus oleh ombak yang akan datang, tak lama lagi, yang akan membawa cerita baru tentang cinta yang aku mau





(Dedicated Untukmu, Hamparan Luas yang pernah memberikan sedikit waktu pada matahari sore berwarna jingga itu untuk ada, meski ia bukan langit)

Sabtu, 17 Mei 2008

Grey Area (The Other side of Inda Mode : Turn On)

Kali ini Saya sedang menyukai warna Abu-abu.
Warna yang sebelumnya belum pernah saya baca di buku,majalah ikea,atau buku-buku yang membahas kepribadian yang katanya warna yang kita sukai dipengaruhi oleh kepribadian.
Karena sebelumnya saya menyukai warna Ungu, itu ketika saya masih duduk di bangku SMP, kemudian tergila-gila dengan warna biru-ketika saya mulai masuk SMA- dan kemudian ketika saya kuliah, orang-orang menuding saya menyukai warna Cokelat (mungkin kesimpulan ini diambil setalah berulang kali saya menggunakan Tas, Sepatu dan peralatan lainnya yang menunjang keperempuanan saya. Padahal mereka tidak tau kalau barang-barang tersebut adalah milik Ibu yang saya pinjam -ibu memang pencinta warna tanah tersebut)
Abu-abu buat saya merupakan warna yang indah.
Didalamnya terdapat dua warna yang sangat dominan di dunia warna, Hitam dan Putih (kalau saya tidak salah)
Hitam buat saya merupakan warna yang sangat hebat. Pekat, Solid, Dominan dan Elegan.
Sedangkan warna Putih merupakan warna yang lembut, mencerminkan kebersihan dan kesederhanaan tapi memiliki daya tarik yang luar biasa.
Ketika kepekatan itu terlalu menjemukan, dan memerlukan kelembutan, dia akan memadukan dirinya dengan warna putih..yang kemudian menjadi Abu-abu.
Ketika Hitam terlalu solid dan menjadi angkuh karenanya, dia akan melebur bersama kesederhanaan yang kemudian menjadikannya Abu-abu.
Ketika Putih menjadi membosankan dengan kesederhanaannya, dia menyatukan dirinya dengan sesuatu yang elegan dan berubahlah dia menjadi Abu-abu.
Kalau saya menggabungkannya dengan apa yang ada dipikiran saya,ternyata
Abu-abu mewakili kepribadian saya di dunia warna.
Saya mengenal diri saya seperti perempuan yang sangat keras kepala tapi mudah luluh hatinya
Saya mengenal diri saya seperti perempuan yang memiliki keyakinan apa yang telah dipilihnya tetapi mudah ragu dan akhirnya menyerah
Saya mengenal diri saya seperti perempuan yang memiliki banyak keberanian untuk menjalani hidup tetapi kadang saya sering memilih untuk berdiri disudut ruangan sampai tidak ada satu orangpun yang menyadari bahwa saya ada disitu.
Saya memiliki dua sisi kepribadian yang satu sama lain saling mendukung, saling menyikut, saling bertentangan dan saling pengertian.
Menyesalkah saya dengan keadaan seperti ini?
Tidak.
Saya mensyukuri telah menjadi perempuan yang kuat yang tidak malu untuk mengeluarkan air mata.
Saya juga berterimakasih telah menjadi seseorang yang berani untuk memilih, dan mengakui pilihannya itu salah dan menghilangkan rasa sesal dihatinya.
Saya mulai mencintai diri saya apa adanya
Tidak ada kata terlambat untuk hal itu.
Saya mensyukuri diri saya saat ini dengan rasa syukur yang absolut.
Ternyata tanpa perlu lagi melihat keatas ataupun kebawah.
Karena saya tidak menjadi kaya dengan orang lain yang miskin, ataupun saya menjadi orang bahagia karena orang lain tidak bahagia.
Buat saya , Ketidaksempuranaan adalah bayangan dari setiap perjalanan hidup seorang manusia.
Tidak perlu menjadi seorang yang sempurna untuk mulai menikmati hidup ini apa adanya
Karena Tuhan telah memiliki dadu,kotak-kotak, yang akan kita langkahi seperti dipermainan ular tangga. Kadang kita akan melesat keatas dengan cepat dan dua langkah kemudian kita akan jatuh terjebab dan merasakan kesakitan.
Karena pada hakikatnya, dalam kemenangan itu selalu ada kekalahan, dan begitu juga sebaliknya dalam kekalahan apabila kita mau, kita bisa melihat kemenangan.
Yang kita perlukan hanyalah kemamuan dan kemampuan untuk mempercayainya.
Dan saya akan melakukannya.
Dan pada akhirnya Warna Abu-abu ataupun warna lainnya, kesemuanya akan menggambarkan kepribadian kita seutuhnya.
(Terimakasih untuk orang-orang yang saya kasihi,karena telah menjadi sumber inspirasi berharga)

Selasa, 13 Mei 2008

Love, Live and Life

Aku mencintai hidup ini,
lengkap dengan segala kelebihan dan kekurangannya
Aku mencintai hidup ini,
dengan orang-orang yang aku kasihi ada di dalamnya
Aku mencintai hidup ini,
walau kadang aku ingin berlari meninggalkannya ketika hidup menghimpit tubuh,meremukkan asa dan menghancurkan mimpi
Aku mencintai hidup ini,
ketika bunga-bunga yang kutanam mulai tumbuh dan mereka terlihat bahagia
Aku mencintai hidup ini,
ketika pagi mengizinkan aku tertawa, membiarkanku tersenyum
ketika siang membawaku berbagi cerita dengan Tuhanku,
ketika sore hari, langit hadir membiarkan aku mewarnainya menjadi jingga.

Langit selalu menjadi tempat yang luas untuk berbagi hari ini
Tempat yang lapang untuk berlari sekencang mungkin,
berlomba bersama kawan diiringi derai tawa yang tak kunjung reda.
Ketika aku kelelahan, langit akan menjadi sofa yang empuk yang menjadikan tubuhku beristirahat bersamanya

Aku mencintai hidup,
dan hidup akan mencintaiku juga ketika aku bersyukur untuk semua yang terjadi di dalamnya
ketika aku meyakini jika hidup mencintaiku, hidupku akan lebih berwarna,
hidupku akan serupa langit berserabut warna emas.
Bertapa Tuhanku begitu indah menciptakan hidup ini.
Tuhan mencintai apa yang Ia ciptakan, mengapa kita juga tidak lebih mencintai hidup ini.
Selagi kita masih memiliki asa untuk mencinta.

(Alhamdulilah...)

FriendS






Minggu, 11 Mei 2008

One week with You (Selamat menjadi Cinta)

Aku berkaca pada seseorang
Ketika aku melihatnya, menyentuhnya, mendengar, dan berusaha memahami bahasanya, ia semakin mengingatkan aku pada seseorang
Diriku sendiri
Dia begitu terlihat serupa denganku
Cara bahasanya menyentuhku,
Cara pemikiriannya menghipnotisku,begitu juga dengan caranya melihat masa lalu
...seolah-olah bagian dari masa llalunya menjadi milikku juga

Aku menantikannya ketika dia pergi
Aku bertanya-tanya, apalagi yang akan dia bawa ketika berkaca denganku

Dia bertanya kepadaku apa artinya cinta..
Dia berbicara denganku tentang Tuhan yang ia cintai
Keyakinan akan belahan jiwanya,
Dia berbagi langit berwarna jingga yang ia lihat dari puncak pohon rindang denganku,
Dia membuatku tersenyum dan rasa hangat mengalir di hatiku ketika dia merindukanku

Dia mengajariku untuk tidak melihat masa lalu,
masa lalu membuat kita lupa melihat ke depan dan kemungkinan terjatuh menjadi ada
Tapi ternyata masa lalu juga yang membelenggunya
Masa lalu juga membuatnya sedikit takut untuk melangkah
(keangkuhan diri untuk selalu menutup hati dan enggan memberikan kehangatan rasa cinta cahaya matahari mengalir ditubuhnya)

Dia orang asing untukku,
tapi aku ingin mengusap punggungnya dan mengatakan bahwa dia perlu cahaya itu
dan dia layak mendapatkan rasa hangatnya.

Tapi dia masih kebingungan dengan apa yang dirasakannya kini,
Dengan keinginan untuk segera berlari secepat mungkin.
Dia ingin meninggalkan matahari yang melelehkan kebekuan hatinya
tetapi menjadikannya memiliki bayangan
Ia memilih untuk menyembuhkan lukanya dalam kegelapan malam, ditemani bintang.

Dan Matahari yang membuat langit menjadi jingga, berpamitan pergi.
Beruntunglah, karena baru sedikit saja goresan menoreh dihatinya.
Luka itu akan segera mengering.
Ketahuilah sang pencinta,
Jika Matahari akan selalu ada,
dan ketika kau membiarkannya pergi,
..kau yang akan merindukannya.
Biarkan cinta itu datang dengan sendirinya,
Kau tak kan kuasa untuk menolaknya.

Rabu, 07 Mei 2008

Time goes by, You remains


Aku selalu menyukaimu.
Kelembutanmu,
Membuatku merasa selalu ingin tersenyum, bahkan ketika hari tidak bermentari

Aku akan selalu kembali kepadamu.
Rasa yang kau hadirkan,
Membuatku selalu merindukanmu meskipun aku kerapkali meninggalkanmu untuk mencoba yang lain


Aku akan selalu memujamu
Setiap kepingan manis yang kau suguhkan kepadaku selalu dapat membuatku bersyukur telah bertemu denganmu kembali.

Aku ingin selalu membawamu kemanapun aku pergi,
Aku akan selalu berbagi kebahagiaan dengan menghadirkanmu dimanapun aku berdiri

Aku bersyukur untukmu.

(Dedicated To Ice Cream Chocochip,setelah aku berpaling pada Ice Cream Strawberry, ternyata aku merindukanmu)

If you want the rainbow, you must first learn to put up with the rain.



Masalah begitu lekat denganku.
Seperti bayangan ketika aku berada dilapangan yang isinya hanya ada aku dan matahari.
Mengikuti aku dari belakang, bergerak kesamping dan akhirnya berdiri tegak dihadapanku.

Masalah selalu senang berbagi denganku
Seperti daun yang gugur tertiup angin kencang dan menjadikannya berserakan
Melayang-layang dan akhirnya disapu untuk dikumpulkan menjadi satu.

Masalah mengisi ruang diantara kekosongan hatiku.
Seperti air yang mencari lubang untuk membuatnya terdorong keluar dan menjadi ada karenanya.

Sampai akhirnya aku kelelahan karena masalah selalu mengikutiku.
Dan itu menimbulkan ketakutan pada diriku
(apa yang kau takutkan, Ind?)

Aku tidak takut ketika masalah itu datang kepadaku.
Aku tidak takut ketika masalah mengambil sebagian dari isi kotak kebahagiaanku
Aku tidak takut ketika masalah mengambil waktu, air mata, tawa dan doa ku.


Yang aku takutkan adalah,
Ketidakmampuanku untuk memulai menyelesaikannya.
Ketidakmampuanku untuk menguraikannya dengan lebih sederhana
Ketidakmampuanku untuk melihat dari titik sudut pandang yang baik
Ketidakmampuanku untuk membuat diriku percaya kalau aku mampu meyelesaikannya.

Aku takut.

Minggu, 20 April 2008

Lagu Kebangsaan = Lagu Wajib

I want somebody to share
Share the rest of my life
Share my innermost thoughts
Know my intimate details

Someone who'll stand by my side

And give me support

And in return

She'll get my support


She will listen to me
When I want to speak
About the world we live in
And life in general


Though my views may be wrong
They may even be perverted
She will hear me out
And won't easily be converted


To my way of thinking
In fact she'll often disagree
But at the end of it all
She will understand me


I want somebody who cares
For me passionately
With every thought and with every breath
Someone who'll help me see things
In a different light
All the things I detest I will almost like


I don't want to be tied
To anyone's strings
I'm carefully trying to steer clear
Of those things


But when I'm asleep
I want somebody
Who will put their arms around me
And kiss me tenderly


Though things like this
Make me sick
In a case like this
I'll get away with it

(Lagu yang selalu sukses bikin saya merinding ketika mendengarkanya)

Konsep awal,arti, makna dan tujuan


Menulis adalah kata lain ketika aku menangis. Menulis adalah kumpulan kata-kata yang membuatku tertawa.Menulis adalah teman khayalanku. Menulis adalah sejumput ruang ketika aku ingin bercerita. Menulis adalah lagu yang aku nyanyikan ketika aku sendiri. Menulis adalah media ku untuk relaksasi. Menulis adalah pembuktian untuk diriku sendiri. Menulis adalah kata-kata yang sebelumnya tidak berani aku utarakan kepadamu. Menulis ada bantal empuk yang aku pakai ketika aku lelah. Menulis adalah doa yang aku sampaikan dengan bahasaku sendiri. Menulis adalah sepasang sepatu yang aku pakai ketika aku ingin berjalan jauh. Menulis adalah seperti es yang diserut halus dan ditaburi sirup berwarna merah. Menulis adalah cermin ketika aku sedang melamun.Menulis adalah lampu hangat yang berwarna kuning susu. Menulis adalah segelas air putih yang aku minum ketika bangun di pagi hari.Menulis adalah gula-gula yang berwarna-warni. Menulis adalah paduan antara ide, kenyataan,dongeng dan sesuatu yang absurd. Menulis adalah candu. Menulis adalah musik rock and roll.Menulis adalah pigura kayu yang berwarna hitam.Menulis adalah perempuan di masa menjelang usia 20an. Menulis adalah jiwa yang sepi dan ketakutan.Menulis adalah buku kecil yang masih baru menunggu untuk diisi. Menulis adalah aromatheraphy yang beraroma vanilla. Menulis adalah mengenal sisi dari dirimu yang tiak pernah kau tau sebelumnya. Menulis adalah alkohol. Menulis membuatmu mabuk. Menulis adalah aku.

Juxtapose With You



(kemarin ada teman saya kirim pesan singkat, sebagian isinya ada syair lagu ini.
saya jadi ingat, lagu ini mulai saya kenal ketika baru masuk kuliah pertengahan tahun 1999.sengaja saya tulis syairnya disini, hanya sebagai paduan ketika ingin menggumam)


It's easy when you know how
To get along without Biff! Bang! Pow!
And if I see that you're fed up
I'll stop and give you a leg up
Over-priced unreal estate, surreal estate
The highest price they've hit to date
Creating new divides and tension
You've got to tolerate
All those people that you hate
I'm not in love with you
But I won't hold that against you
You've got to tolerate
Some of those people that you hate
I'm not in love with you
But I won't hold that against you
This is a tale of two situations
Mutual appreciation
Away from narrow preconception
Avoiding conflict hypertension
Non-phobic word aerobic
This was my domain
'Til someone stole my name

You've got to tolerate
All those people that you hate
I'm not in love with you
But I won't hold that against you
You've got to tolerate
Some of those people that you hate
I'm not in love with you
But I won't hold that against you
Let's get juxtaposed, juxtaposed
Just suppose I juxtapose with you
(I wanna get juxtaposed with you)
You've got to tolerate
All those people that you hate
I'm not in love with you
But I won't hold that against you
You've got to tolerate
Some of those people that you hate
I'm not in love with you
But I won't hold that against you
Let's get juxtaposed

(selalu menyenangkan bila kita punya kenangan)

Langit begitu luas dan biru,dan kau hanya bisa melihatnya dari bawah sambil menggenggam secangkir kopi dan mulai melamun

Malam ini aku merajuk disudut kamarku.
Aku sendiri
dan kesendirian ini memberiku ruang untuk melayang.
Lihat sayapku.
Sepertinya keduanya masih tumbuh dengan malu-malu.
Bahkan mereka berdua belum sanggup mengangkat tubuhku yang berat ini.
Ayo lah, kemarin kau begitu kuat mengangkatku terbang kesana kemari,
Kau membuat angin menyentuh kulitku di luas langit biru.
Kau membuat bintang terlihat lebih terang di mataku,
Kau juga yang membuat matahari merengkuh dan menghangatku.
Belum cukupkah waku yang aku berikan padamu untuk membuat sayap yang baru?
Harus sampai kapan aku menunggu?
Beribu tas yang sudah aku siapkan untuk aku isi dengan bintang yang terang
Kulitku sudah kekeringan menginkan angin menyentuhnya
Matahari memerlukan aku untuk berbagi kehangatannya.
Apa lagi yang kau tunggu, wahai sayap yang angkuh?
Aku sudah terlalu sering berbagi air mata denganmu,
Aku terlalu sering mengalah, bahkan sampai aku tidak mengenali diriku sendiri.
Tuhan mungkin sudah bosan mendengarkan aku terus meminta, mengeluh dan akhirnya tertidur karena kelelahan.
Kau takut tumbuh karena masa lalu mu?
Mengungkit masa lalu kah yang kau takutkan?
Tapi buatku, Tidak ada yang namanya mengungkit masa lalu.
Masa lalu itu seperti tahi lalat yang ada di bahumu.
Kemarin ada disitu dan sampai kapanpun akan selalu disitu.
Kau akan selalu membawanya kemanapun kau pergi.
Hiduplah dari situ.
Berdamailah dengan masa lalu, karena masa lalu lah yang memberikan ruang dan waktu kau sampai sekarang ini.
Didepan ada sebuah lorong harapan yang kita semua tidak tau dimana, seperti apakah ujungnya.
Kita hanya perlu berdoa semoga yang terbaik menurut Tuhan adalah yang juga kita anggap baik.
Nah, sekarang aku sudah siap untuk terbang.
Akan ku tunggu sampai bentuk sayapmu menjadi sempurna.
Dan kita akan bahagia.
Bersabarlah.

Kamis, 17 April 2008

“Satu saja ungkapan syukur dilambungkan ke surga, nilainya melebihi rangakain doa paling sempurna”

Kalau hal-hal besar, hal yang baik terjadi pada saya, saya sering tidak lupa untuk mengucap syukur.
Tapi kalau ada hal kecil, hal menyebalkan, saya melewatkan sesi bersyukur tadi.
Boro-boro bersyukur, yang ada saya malah mengumpat, merutuki nasib, menyesal dan hal yang negative lainnya. Rasa menyesal tadi menutup mata hati saya untuk melihat sisi baik dari setiap hal yang terjadi pada saya. Saya lupa untuk bersyukur untuk hal-hal yang saya anggap remeh. Saya sibuk dengan hal-hal yang sebetulnya tidak perlu saya pikirkan terlalu.
Saya sibuk melihat keatas, saya iri, saya menginginkan sesuatu yang orang lain miliki.
Saya sibuk dengan pikiran buruk saya tentang banyak hal.
Saya sibuk menyesali mengapa ibu saya begitu cerewet, mengapa ayah saya selalu memperlakukan saya seperti anak kecil, mengapa pasangan saya selalu merewelkan banyak hal, mengapa bos saya di kantor begitu usil, mengapa teman saya begitu egois, mengapa saya tidak pernah puas dengan apa yang saya miliki, dan berjuta mengapa lainnya.


Lalu, ada suatu hal yang membuat saya malu karena tidak bersyukur untuk banyak hal.
Banyak anugerah tersembunyi yang Tuhan berikan kepada saya lewat banyak media dan Saya lewatkan begitu saja tanpa mengucapkan terimakasih.
Biar ibu saya cerewet, tapi ibu pandai membuat masakan yang enak. Biar ayah saya kolot, tapi tawanya mudah menular kepada siapapun yang mendengarkannya.Biar pasangan saya rewel, tapi genggaman tangannya membuat saya merasa nyaman, Biar bos saya sangat usil, tapi dia mengajari saya untuk lebih sabar. Biar teman saya egois, tapi kehadiran mereka selalu membuat hari menjadi penuh tawa. Dan ketika saya tidak puas dengan apa yang saya miliki sekarang, itu akan membuat saya melihat ke bawah dan bersyukur kalau ternyata tidak semua orang seberuntung saya. Dan untuk berjuta mengapa lainnya akan membiarkan saya untuk selalu berdoa kepada Tuhan.

Bersyukurlah dengan apa yang kau miliki, Ind.
Hiduplah untuk hari ini dan sedikit untuk masa depan.
Syukuri setiap hal yang terjadi kepadamu, karena kita tidak semua tau apa yang sebenarnya Tuhan berikan kepada kita.
Alhamdulilah

Selasa, 15 April 2008

Kecil & Sedikit

Aku tinggalkan kepingan terakhir dari potongan hatiku
di hatinya
Aku tinggalkan bongkahan penghangat hatiku
di senyumnya
Aku tinggalkan seutas tali penarik senyumku
di setiap perkataannya
Aku tinggalkan langkah ringan di hari-hari beratku
di kuat genggaman tangannya.
Perasaanku sudah mengkristal tentangmu.
Kau hanya bagian kecil diantara debu
Tetesan hujan di tengah badai
dan kau sendiri yang telah mendorong dirimu kedalam jurang kesendirian.
Rasakanlah dinginnya..

Memoars of Inda




Seperti baru kemarin aku berada disini.
Jalan kecil yang biasa aku lewati, orang-orang asing yang selalu asing bagiku
Teman-teman yang kehadirannya selalu membawa kehangatan dihatiku


Setiap petak lantainya mengingatkan aku akan hal yang menyenangkan.


Aku melewatkan banyak cerita disini,
aku memperkaya hatiku disini.
Disini aku menangis, tertawa dan memulai langkah pertamaku di dunia ku yang sekarang.
Disini aku merasakan manisnya sebuah pertemanan dengan cinta,
dan hambarnya kecemburuan atas nama cinta.


Dulu aku selalu ingin cepat pergi dari tempat ini.
Dunia luar seperti komidi putar yang berwarna-warni yang ingin segera untuk aku naiki


Kini setelah meninggalkannya, dan sekali aku melihat tempat ini, aku ingin kembali.


Aku ingin melewati cerita-cerita yang pernah aku alami.
Aku ingin tertawa bersama mereka disini.
Aku ingin berbagi beban ku saat ini dengan semua kawanku.
Aku ingin kembali bersamamu, berbagi cerita denganmu.


Izinkan aku kembali kepadamu, buat aku kembali merasa hangat.
Karena dua tahun sudah terlalu lama untukku.