
Bahkan kau tidak tersenyum, itu sudah membuatku Jatuh Cinta padamu.
Kau tidak memelukan sesuatu yang terlihat hebat untuk membuatku jatuh cinta padamu.
Hanya dengan celana pendek, kaus lusuh, dan sendal jepit, kau sudah terlihat indah untukku.
Apa yang kau bawa di dalam tas besar mu, orang asing?
Hendak pergi kemana kau sore itu?
Seharusnya kau naik di halte yang sama denganku.
Seharusnya bangku disebelahku kosong ketika kau naik.
Seharusnya aku punya keberanian untuk berbicara tentang sore itu denganmu.
Seharusnya kau mau bertanya kepadaku bukan dengan hanya tersenyum.
Ada keraguan dari setiap gerak-gerikmu.
Aku mungkin tau apa yang sebenarnya akan kau lakukan.
Tapi benda yang melingkar di jari manismu itu mungkin membuat ragu kita berdua.
Aku berusaha untuk menyembunyikan benda itu juga di jariku, andai kau tidak melihatnya.
Cepatlah..sebentar lagi aku turun.
Kau masih bingung untuk memulainya dari mana.
Kita terlambat.
Disini aku akan berhenti.
Dan akan pergi menjauh dari tempatmu.
Kita tidak akan pernah saling bertemu lagi.
Tapi aku telah menyimpan senyum mu di dalam kotak harta karunku.
(Memoirs dari halte RS Betesda ke Kepatihan I, trayek 1A kamis sore 20.03.08)
Kau tidak memelukan sesuatu yang terlihat hebat untuk membuatku jatuh cinta padamu.
Hanya dengan celana pendek, kaus lusuh, dan sendal jepit, kau sudah terlihat indah untukku.
Apa yang kau bawa di dalam tas besar mu, orang asing?
Hendak pergi kemana kau sore itu?
Seharusnya kau naik di halte yang sama denganku.
Seharusnya bangku disebelahku kosong ketika kau naik.
Seharusnya aku punya keberanian untuk berbicara tentang sore itu denganmu.
Seharusnya kau mau bertanya kepadaku bukan dengan hanya tersenyum.
Ada keraguan dari setiap gerak-gerikmu.
Aku mungkin tau apa yang sebenarnya akan kau lakukan.
Tapi benda yang melingkar di jari manismu itu mungkin membuat ragu kita berdua.
Aku berusaha untuk menyembunyikan benda itu juga di jariku, andai kau tidak melihatnya.
Cepatlah..sebentar lagi aku turun.
Kau masih bingung untuk memulainya dari mana.
Kita terlambat.
Disini aku akan berhenti.
Dan akan pergi menjauh dari tempatmu.
Kita tidak akan pernah saling bertemu lagi.
Tapi aku telah menyimpan senyum mu di dalam kotak harta karunku.
(Memoirs dari halte RS Betesda ke Kepatihan I, trayek 1A kamis sore 20.03.08)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar